Tuesday, May 3, 2011

Penyebab asma di India

| Tuesday, May 3, 2011 | 0 comments

Ketika seluruh dunia merayakan Hari Asma Dunia (WAD) pada Selasa (3 Mei) dan membuat rencana untuk mengontrol penyakit pernapasan,  dokter paru dan para ahli berupaya mencari strategi menanamkan kesadaran, perubahan gaya hidup dan peningkatan alergen (polutan) di udara.

Pembangunan berkelanjutan seperti peletakan pipa selokan dan drainase serta konstruksi jalan layang, membuat sebagian besar  kota terbungkus awan debu.

"Kami berada di lintas jalan, menyaksikan masa transisi di mana peningkatan pesat modernisasi dan perubahan gaya hidup dapat berakibat meningkatkan asma di daerah," kata JK Samaria, profesor dan dokter paru senior, Departemen penyakit paru, Banaras Hindu University, ketika berbicara dengan TOI pada hari Senin. BeliU mengatakan  asma dan penyakit alergi lain menjadi lebih umum di kawasan itu, ia juga menekankan ancaman penyakit pernafasan lebih menonjol di perkotaan dibanding pedesaan, terutama di lokasi pembangunan sedang berlangsung . Modernisasi membawa perubahan gaya hidup dan makanan, yang menyebabkan asma dan penyakit alergi meningkat.

Lebih dari 150 pasien yang mengunjungi pusat kesehatan untuk mencari nasihat medis dari dokter paru. Disamping itu, mayoritas pasien (lebih dari 50%) datang ke OPD menderita penyakit asma dan alergi pernafasan.

"Kami menciptakan hutan beton perkotaan menggantikan vegetasi alami dan itu adalah menciptakan spektrum baru polutan fotokimia termasuk polutan yang muncul dari pembakaran solar dan bensin yang digunakan dalam kendaraan . Termasuk nitrogen oksida , ozon dan partikel yang dapat berdampak negatif terhadap paru-paru manusia . Kondisi ini diperparah peningkatan konsumsi makanan kemasan dan makanan cepat saji yang juga berkontribusi terhadap peningkatan prevalensi asma, "tambah Samaria, yang juga sekretaris nasional Masyarakat Paru India .

Sesuai SK Agarwaal,hampir 70% kematian pada pasien asma (asthma) dilaporkan pada orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun,  "Sejumlah pasien asma masih menganggap kesulitan bernapas atau masalah pernapasan sebagai tanda serangan jantung, cukup untuk menunda deteksi dan mulai pengobatan asma secara dini ," tambahnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memproyeksikan, sekitar 100 juta pasien asma baru  diperkirakan akan ditambahkan ke daftar pasien yang ada pada tahun 2025, terutama disebabkan oleh pencemaran lingkungan dan kurangnya kesadaran terhadap penyakit tersebut .

Sumber : htxp://timesofindia.indiatime.com

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

0 comments:

 

Recent Post

Recent Comments

Search Terms

© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com